QS AL-FATH 48: 29
TUJUAN PENDIDIKAN DIVERSIFIKASI
"SIFAT-SIFAT ORANG MUKMIN"
( QS AL-FATH 48: 29 )
PEMBAHASAN
A. Hakikat Orang Mukmin
1. Pengertian
· Kata iman berasal dari Bahasa Arab dari kata dasar amana yu’minu-imanan. Artinya
beriman atau percaya. Percaya dalam bahasa Indonesia artinya meyakini
atau yakin bahwa sesuatu ( yang dipercaya) itu memang benar atau nyata
adanya. Iman dapat dimaknai iktiraf, membenarkan, mengakui, pembenaran
yang bersifat khusus.
· Menurut WJS Poerwadarminta iman adalah kepercayaan,keyakinan, ketetapan hati atau keteguhan hati.
· Kata
Mukmin/Mu’min adalah istilah islam dalam bahasa Arab yang sering
disebut dalam Al-Qur’an berarti orang beriman dan merupakan seorang
muslim yang dapat memenuhi seluruh kehendak Allah dan meiliki iman yang
kuat dalam hatinya.
Jadi
orang mukmin adalah orang islam yang beriman dan merupakan seorang
muslim yang dapat memenuhi kehendak Allah, dan memiliki iman yang kuat
dalam hatinya, dan juga orang yang menyerahkan dirinya pada Allah SWT.
Kita
beriman kepada Allah yang sesungguhnya menyadari pemikiran terdalam
serta tindakan nyata manusia, beriman pada Allah yang senantiasa
menyadari apapun yang ada dibumi atau dilangit. Beriman
pada Allah yang benar-benar mengetahi jumlah atom yang tak terhingga
dialam semesta serta jumlah molekul didalam tubuh manusia yang istimewa.
Keyakinan
yang kokoh dan abadi dimasa-masa sekarang merupakan dukungan terbesar
bagi sifat etika yang mulia dan jaminan paling alamiah bagi yang
berindak sesuai prinsip-prinsip kemanusiaan dan kenyataan, keyakinan itu
merupakan aset yang paling berharga dan harta yang tak ternilai
harganya yang telah ditinggalkan para pemimpin suci kita dan kita wajib
mendukung dan terus menghidupkan warisan yang tak ternilai harganya itu.[1]
2. Unsur-Unsur Iman
Unsur
unsur iman atau disebut juga sebagai rukun iman. Rukun iman ada enam
yaitu iman kepada Allah, malaikat-malaikat Allah, kitab-kitab Allah,
Rasul-Rasul Allah, hari kiamat dan takdir baik buruk itu dari Allah.
a. Iman kepada Allah
Iman
kepada Allah adalah membenarkan adanya Allah swt, dengan cara meyakini
dan mengetahui bahwa Allah swt wajib adanya karena dzatnya sendiri.
b. Iman kepada para malaikat
Iman
kepada malaikat adalah menyakini adanya malaikat. Malaikat adalah
makhlu agung, jumlahnya banyak dan tak terbilang, tidak ada yang bisa
menghitungnya selain Allah semata.
c. Iman kepada kitab-kitab Allah
Makna
beriman kepada kitab-kitab Allah merupakan bagian bagian dari akidah
mukmin ialah membenarkan secara pasti kalam khusus Allah yang dia
wahyukan kepada Rasul pilihan-Nya, kemudian disatukan kepada
lembaran-lembaran atau kitab kitab suci.
d. Iman kepada para Rasul
Iman
kepada para rasul yakni percaya dan yakin bahwa Allah telah mengutus
para rasul kepada manusia untuk memberi petunjuk kepada manusia.
e. Iman kepada Hari Akhir
Hari
akhir ialah hari kiamat, termasuk kebangkitan (alba’ts) yaitu keluarnya
manusia dari kubur mereka dalam keadaan hidup, sesudah jazat mereka
dikembaikan dengan seluruh bagianya seperti dulu kala didunia.
f. Iman kepada Taqdir ( Qadha dan Qadhar )
Iman
kepada Qadha dan Qadhar adalah percaya bahwa segala hak, keputusan,
keputusan, ciptaan Allah swt yang berlaku pada makhluknya termasuk dari
kata (manusia) tidaklah terlepas (selalu berlandaskan pada) kadar,
ukuran, aturan dan kekuasaan Allah swt, jadi berserah dirilah kepada
Allah swt dengan cara berusaha, berdoa dan berikhtiar kepada Allah.
Jadi
sebagai seorang mu’min kita wajib pecaya kepada rukun-rukun iman yang
akan terjadi benteng yang kokoh dala kehidupan kita didunia. Dan kita
memang harus yakin bahwa Allah swt lah Tuhan kita.
3. Adapun Ciri-Ciri Orang Beriman
a. Apabila mendengar sebutan Allah, hati mereka gemetar aktif karenanya.
b. Apabila mendengar bacaan ayat-ayat Allah, bertambahla iman mereka karenanya.
c. Senantiasa bertawakal (berserah diri) kepada Allah
d. Mendirikan shalat, dan berseru kepada orang lain untuk ikut juga melaksanaknya.
e. Menafkahkan rizkinya kepada Allah.
f. Senantiasa bersabar terhadap apa yang menimpa mereka dan termasuk juga orang yang berjihad fisabilillah.[2]
4. Sifat-Sifat Orang Mukmin
a. Sabar
Sabar
adalah suatu sikap menahan emosi dan keinginan, serta bertabah dalam
situasi sulit dengan tidak mengeluh. Sabar merupakan kemampuan
mengendalikan diri yang uga dipandang sebagai sikap yang mempunyai nilai
tinggi dan mencerminkan kekokohan jiwa orang yang memilikinya.
Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Baqarah:55
b. Jujur
Jujur
adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya.
Apa yang diucapkan memang itulah yang sebenarnya. Sebagaimana firman
Alah yang terdapat dalam QS At-Taubah : 119
c. Muroqobah ( menjaga diri )
Muraqabah
adalah upaya diri untuk senantiasa merasa terawasi oleh Allah dengan
jalan mewaspadai dan mengawasi diri sendiri, dimana yang terdapat dalam
QS Ali-Imran : 5
d. Takwa
Takwa
adalah istilah dalam islam yang merujuk kepada kepercayaan akan adanya
Allah, membenarkanya, dan takut akan Allah. Sebagaimana yang terdapat
dalam QS Ali-Imran : 102
e. Yakin dan Tawakal
Tawakal
merupakan buah dari keyakinan yang kukuh terhadap apa yang Allah
kabarkan da janjikan. Keyakinan adalah kuatnya iman dan keteguhan,
hingga seorang Mukmin seolah-olah melihat dengan maanya apa yang telah
dikabarkan Allah dan Rasulnya.
Sebagaimana yang terdapat dalam firman Allah dalam QS Al-Ahzar : 22[3]
B. Dalil Tentang Orang-Orang mukmin
Artinya :
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan
dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang
sesama mereka. Kemu lihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah
dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas
sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam taurat dan sifat-sifat
mereka dalam injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya,
maka tunas itu menjadikan tanaman itu kat lalu menjadi besarlah dia da
tegak lurus diatas pokoknya, tanaman itu menyenagkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang
kafir ( dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh diantara mereka
ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al-Fath : 29 )
1. Penjelasan Tafsir Al-Maraghi
Ayat ini adalah akhir dari bagian pertama Al-Qur’anul Karim yang disebut surat-surat Mutawwal. Sedang berikutnya adalah bagian kedua yang disebut surat-surat Mufassal.
a. Kabar gembira bagi Nabi saw, tentang kemenangan dan kejayaan agama Allah.
b. Janji untuk orang-orang mukmin dan ancaman terhadap orang-orang kafir da munafik.
c. Kecaman terhadap orang-orang yang tidak ikut berperang yakni kabilah-kabilah Aslam, Juhainah, Muzainah, dan Gifar.
d. Keridaan
Allah terhadap orang-orang mukmin yang berbai’at kepada Rasulullah saw,
dibawah pohon. Dan jinji-Nya kepada mereka akan mendapat pertolongan
didunia dan disyurga dan diakhirat.
e. Kabar
gembira tentang terlasananya mimpi Rasulullah saw, bahwa oerang orang
mukmin akan mask ke Masjidil Haram dengan aman. Dan hal itu memang
benar-benar terlaksana pada tahun berikutnya.
f. Sifat nai saw dan orang-orang yang beriman dan beramal shaleh bahwa mereka akan mendapat ampunan dan pahala yang besar.[4]
2. Penjelasan Tafsir Al-Lubab
Surat
ini ditutup dengan menegaskan bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan
Allah swt yang diutus membawa rahmat bagi seuruh alam. Ada orang-orang
yang bersama dengan beliau, yakni sahabat-sahabat nabi serta pengikut
setia beliau, maka mereka itu adala orang-orang yang bersikap keras,
yakni tegas, tidak berbasa basi yang mengorbankan aqidah, tehadap
orang-oran kafir. Mereka berkasih sayang antar sesama kaum beriman,
mereka melakukan dengan tulus dan ikhlas demi mencari karunia dari Allah
swt. Tanda-tanda yang tidak pern2WSZAah luput dari mereka selalu tampak
pada wajah mereka beupa cahaya dari mereka selalu tampak pada wajah
mereka berupa cahaya dari bekas sujud.
Demikian
itulah keadaan orang-orang mukmin pengikut nabi Muhammad saw. Dengan
sifat-sifat itu. Allah swt, pada akhirnya menjengkelkan hati orang-orang
kafir, yakni dengan petumbuhan, perkembangan, dan menambah jumlah dan
kekuatan kaum muslim. Allah swt menjanjikan untk orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh diantara mereka yang
bersama Nabi Muhammad serta siapapun yang mengikuti cara hidup mereka
menjanjikan bagi mereka semua ampunan dn pahala yang besar[5]
C. Visualisasi Orang Mukmin dalam Kehidupan
1. Etika dan Akhlak Ketika Berbeda Pendapat
a. Ikhlas dan mencari yang haq serta melepaskan diri dari dan nafsu.
b. Menghindari sikap ingin tampil dan membela diri dan nafsu.
c. Mengembalikan perkara yang diperselisihkan kepada kitab Al-Qur’an dan Sunnah.
d. Berbaik sangka kepada orang yang berbeda pendapat denganmu dan tidak menuduh buruk niatnya, mencela dan menganggapnya cacat.
e. Sebisa
mungkin berusaha untuk tidak memperuncing perselisihan, yaitu dengan
cara menafsirkan pendapat yang keluar dari lawan atau yang dinisbatkan
kepadanya dengan tafsiran yang baik.
2. Etika dan Akhlak Ketika Bercanda
a. Hendaknya percandaan tidak mengandung nama Allah, ayat-ayatnya, dan sunnah rasul-Nya atau syi’ar-syiar islam.
b. Hendaknya percandaan itu adalah benar tidak mengada-mengada cerita-cerita khayalan supaya jadi tertawa.
c. Hendaknya percandaan tidak mengandung unsur menyakiti perasaan salah seorang diantara manusia.
d. Tidak mengandung unsur dusta
e. Tidak memperbanyak canda sehingga tidak menjatuhkan kewibawaanmu.
3. Etika dan Akhlak Ketika Bergaul dengan Orang Lain
a. Hormati perasaaan orang lain
b. Jaga dan perhatikan kondisi orang lain
c. Mendudukan orang lain pada kedudukanya dan masing-masing dari mereka diberi hak dan dihargai.
4. Etika dan Akhlak Ketika Berjalan
a. berjalan dengan sikap wajar dan tawadhu
b. memelihara pandangan mata
c. tidak menggangguyaitu tidak membuang kotoran.
d. Menyingkirkan ganguan dijalan
5. Etika dan Akhlak Ketika Minum
a. Berupaya untuk mencari yang halal
b. Hendaknya mencuci tangan sebelm makan
DAFTAR PUSTAKA
Al-Maraghi, Musthafa, Ahmad. 1993. Terjemah Tafsir Al-Maraghi. Semarang: Karya Toha Putra Semarang.
Hamka. 1982. Terjemah Al-Azhar. Surabaya: Pustaka Panjimas.
Shihab, M. Quraish. 2012. Al-Lubab. Tangerang: Lentera Hati.
Subhani. 2013. Tadarus Akhlak : Etika Qurani. Penerbit Citra.
Sunarto, Achmad. Terjemah Riyadhus Shalihin. Jakarta: Pustaka Amani.
Rokayah,
“ Penerapan etika dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari”, dalam jurnal
pendidikan dan pelajaran dasar, Volume 2 nomer 1 Juni 2015.
Https://www.google.co.id/url?sa=t&sourc=web&rct=j&url=https://espints.walisongo.ac/id/6900/3/BAB
Komentar
Posting Komentar